Sering mendengar istilah gizi buruk? Berita mengenai gizi buruk sering menghiasi di media-media baik dalam negeri ataupun luar negeri. Terlebih saat anda membaca berita dari afrika, sepertinya gizi buruk tidak bisa dipisahkan dari pemberitaan seputar Afrika. Kekeringan yang berujung kelaparan dan sangat berkaitan erat dengan gizi buruk saat ini sedang melanda wilayah Afrika seperti Sudan Selatan, Somalia dan Nigeria. Lembaga kemanusiaan pun membuat Rekening donasi sudan selatan, Somalia dan Nigeria untuk membantu warga 3 negara tersebut lepas dari bencana kelaparan dan gizi buruk.
Bicara gizi buruk, istilah medis mendefinisikannya sebagai kondisi tubuh terparah yang mengalami kekurangan gizi dalam kurun waktu yang lama (menahun). Umumnya terjadi pada anak-anak yang disebabkan kurangnya asupan makanan bergizi secara seimbang. Selain itu disebabkan pula oleh penyakit tertentu yang mengganggu proses pencernaan makanan. Atau bisa juga terganggunya penyerapan zat gizi penting yang diperlukan tubuh.
Gizi buruk yang tidak ditangani secara serius bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuhan anak dan berujung kematian. Gizi sering disebut dengan sebutan lain yaitu malnutrisi. Gejala yang terlihat biasanya badan terlihat kurus dan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Sedangkan jika sudah masuk ke dalam kategori berat, gejala yang terjadi berupa gangguan biokimiawi dalam tubuh. Ditambah kondisi perut anak yang membesar akibat sistem tubuh yang rusak.
Gizi Buruk. (foto: blog.act.id) |
Penyebab gizi buruk bisa terjadi karena air yang dikonsumsi oleh anak balita tidak aman, sanitasi yang tidak layak dan kualitas kebersihan yang rendah. Kondisi ini menyebabkan diare yang berulang dan infeksi cacing usus yang sangat membahayakan sistem pencernaan tubuh. Penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak merupakan tugas orang tua anak balita tersebut dan Pemerintah secara umum.
Selanjutnya, penyebab gizi buruk juga adalah tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial yang sangat timpang dimana keluarga tidak mampu tidak mendapatkan asupan gizi yang baik. Ujung-ujungnya adalah terjadinya gizi buruk akibat ketidakmampuan keluarga meningkat ketersediaan makanan bergizi untuk anak.
Gizi buruk memang bukan penyakit endemi dan mematikan, namun problem ini sangat serius terutama bagi mereka yang sedang dilanda kesusahan hidup. Penduduk di negara konflik atau wilayah yang sedang terkena kekeringan sangat parah, gizi buruk bisa berujung pada kematian. Bukan hanya anak balita yang sudah lahir, bahkan ibu dan janin dalam kandungan juga bisa mengalami kematian. Berangkat dari penjelasan di atas, mari kita hadapi problem gizi buruk dengan cara menjaga asupan gizi dari makanan yang kita konsumsi. Perhatikan pula lingkungan sekitar jangan sampai tetangga terdekat juga terkena gizi buruk. Jika sudah mengenali tanda-tandanya, segera periksa ke dokter terdekat.
0 komentar:
Post a Comment